1. Pengertian
Translasi
Kita harus mengetahui
makna dari istilah “ translasi”. Ketika digunakan oleh akuntan , istilah ini
mempunyai makna yang khusus, yang mana menggambarkan suatu proses dimana data
keuangan yang dinyatakan dalam satu mata uang disajikan kembali dalam mata uang
lain.
Contohnya : Perusahaan
inggris, yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang poundssterling,
dimana perusahaan mempunyai asset sebesar $100 milyar (dalam bentuk
uangkertas), agar asset tersebut dapat dimasukan kedalam laporan posisi keuangan,
jumlahtersebut harus dinyatakan dalam pounds sterling. Jika £1 = $1.78 maka asset tersebutakan
disajikan sebesar ($100 X£1/$1.78) yaitu sebesar £56.18
milyar. Dengan menggunakan istilah akuntansi, asset
tersebut telah ditranslasikan dari dollar kepounds.
Selain itu, harus ada
pemisahaan yang jelas antara “translasi” dan “konversi”. Dimana dalam konversi
: asset tersebut benar - benar berubah dari
satu mata uang ke matauang lain ( dari dollar ke pounds ) atau pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lainsecara fisik sedangkan didalam melakukan translasi : asset tersebut
tidak berubah,dollarnya masih tetap ada hanya basis pengukurannya saja
yang berubah.
2. Alasan-alasan
melakukan Translasi
Beberapa alasan mengapa translasi dilakukan adalah:
a)
Agar
para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
b)
Transalasi mata uang
asing merupakan tantangan bagi perusahaan untuk menyediakan pengungkapan
informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan
yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian
translasi.
c)
Untuk
mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaanterhadap pengaruh perubahan mata uang asing.
d)
Translasi juga dapat
digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembacalaporan keuangan, praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience),
seperti yang dilakukan oleh banyak perusahaan di Jepang.
e)
Nilai relatif
mata uang asing jarang sekali ditetapkan.
f)
Kurs
nilai tukar variabel, yang digabungkan dengan berbagai macam metodetranslasi yang dapat digunakan dan perbedaan perlakuan atas
keuntungan dankerugian translasi,membuat perbandingan hasil keuangan satu
perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu
perusahaan yang samadari satu periode ke periode lain sulit dilakukan.
g)
Untuk
mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan
para pihak berkepentingan dari luar negeri.
h)
Meluasnya peningkatan
kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang
berdomisili disatu negara kepada pengguna dinegara
lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya disuatu bursa efek
luar negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak
asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada
para pemegang saham asingnya.
3. Latar
Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah
pertukaran dari satu mata uang kemata uang lain
secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, sepertihalnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris
disajikan ulang ke dalam nilaiekuivalen
dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi
terkaityang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata
uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uangdomestik berdasarkan
kurs nilai tukar valuta asing: yaitu harga satu unit suatu mata uangyang
dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang negara-negara dagang utama
dibelidan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan
telekomunikasi yangcanggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata
uang lainnya, kalanganusaha, para individu, dan pedagang profesional. Dengan
menyediakan tempat bagi parapembeli dan penjual mata uang, pasar mata uang
asing memfasilitasi transfer pembayaraninternasional, memungkinkan terjadinya
pembelian atau penjualan internasional secarakredit, dan menyediakan alat bagi
para individu atau kalangan usaha untuk melindungi dirimereka dari risiko nilai
mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata uang
asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap.
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus
dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu2 hari kerja. Kurs pasar spot
dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perbedaan tingkatinflasi antar negara,
perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukardi masa
mendatang. Kurs nilai tukar pasar spot
dapat dinyatakan langsung atau tidak langsung. Apabila dinyatakan langsung,
kurs nilai tukar menunjukkan jumlah unit matauang domestik yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Sedangkankuotasi tidak langsung adalah
kebalikan dari langsung: harga satu unit mata uang domestik dalam mata uang asing.
Transaksi
pada pasar forward adalah perjanjian untuk
melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward
dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot. Kuotasi spot dan
forward untuk kebanyakan mata uang utama pada setiap hari
kerja dapatditemukan pada halaman bisnis kebanyakan surat kabar utama.
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
penjualan spot atau pembelian
forward , atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan
transaksi swap untuk mengambil
keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara
asing, sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan
yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
4. Pengaruh
Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan
Nilai tukar
yang dapat digunakan saat melakukan translasi saldo dalam matauang asing menjadi mata uang domestik, yaitu :
a)
Kurs
kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
b)
Kurs historis (historical), adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam
mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata
uang asing pertama kali terjadi.
c)
Kurs
rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Kurs nilai tukar
historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam
mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik. Penggunaan kurs
nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar
saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan.
Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Harus dibedakan antara keuntungan dan kerugian
translasi (translation) dan keuntungan dan kerugian transaksi
(transaction), di mana keduanya
merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Transaksi
mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang,
dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan
meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan
catatan akuntansi dalam mata uang perusahaanpelapor.
Dari dua jenis
penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan,
timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya
berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian. Jenis
kedua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaksi yang
belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu
transaksi diselesaikan.
Pada saat
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar, penting
untuk membedakan antara keuntungan dan kerugian dari transaksi dan
translasi. Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan)
menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara umum para akuntan
menyetujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya
dalam laba. Sebaliknya, penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan
kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasiatau
masih di atas kertas.
5.
Transaksi Mata Uang Asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang
asing. Suatu transaksi mata uang asing yang berdenominasi dalam satu mata uang,
tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain.
Mata uang fungsional sebuah perusahan diaertikan sebagai mata uang lingkungan
ekonomi yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika
suatu operasi anak perusahaan luar negeri
relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam Negara asing (yaitu suatu anak
perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat) umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara-tempat-domisili).
a) Perspektif Transaksi
Tunggal
Berdasarkan perspektif
transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudahdiselesaikan maupun
yang belum selesai) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadapakun-akun
transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi danpenyelesaiannya
merupakan satu peristiwa tunggal.
b) Perspektif Dua Transaksi
Berdasarkan perspektif
dua transaksi, penagihan piutang dalam krona dianggap sebagaiperistiwa terpisah
dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut. Dengan maksud mencapai keseragaman, FAS No. 52
mengharuskan penggunaan metodedua transaksi untuk mencatat transaksi
dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukkan dalam
penentuan laba. Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi
apabila (1) penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan
transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu dan (2)transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai
lindung nilai atas investasi (yaitu lindung
nilai terhadap posisi aktiva/kewajiban bersih operasi luar negeri) dan komitmen mata uang asing.
6.
Translasi Mata Uang Asing
Metode untuk menyatakan aktiva, kewajiban,
pendapatan, dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing menjadi dalam mata uang domestik.Metode
ini ada dua jenis :
a)
Metode Kurs Tunggal
Metode ini
digunakan untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uangasing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik
dengan satukurs
nilai tukar, yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruhaktiva dan kewajiban
lancer yang umumnya digunakan dengan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang
teapt untuk periode tersebut. Hasil konsolidasi mencerminkan perspektif mata uang
setiap perusahaan yang hasilnya akan
dikonsolidasikan, dan bukan perspektif mata uang tunggal induk perusahaan. Metode kurs kini mengasumsikan bahwa
seluruh aktiva dalam mata uang lokal
menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini (vs historis) mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali
terjadi perubuhan nilai tukar.
b)
Metode
Kurs Berganda
Metode
ini menggunakan berbagai macam kurs, dengan menggabungkan kurs nilai tukar historis dan nilai tukar kini dalam proses
translasi :
·
Metode Kini - Non Kini
Aktiva lancar dan
kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang
pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban
perusahaanya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan
berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi(kecuali beban depresiasi dan amortisasi)
ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi
atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban
depresiasi dan amortisasi
ditranslasikan sebesar kurs historis yangtercatat saat aktiva
tersebut diperoleh.
·
Metode Moneter – Non
moneter
Metode
ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukankurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor-ditranslasikan
dengan menggunakan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikandengan
menggunakan prosedur yang sama dengan metode kini-nonkini.
· Metode Temporal
Dalam
metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini
tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit
pengukuran. Transalasi saldo – saldo dalam mata uang asing menyebabkan
pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan nilai sesungguhnya.
Kas diukur berdasarkan jumlah yangdimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan
utang dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau
akan dibayarkan padasaat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur
sebesar harga uang yang terkait pada saat pos tersebut diakuisisi atau
terjadi (Harga historis). Persediaan diukur sebesar harga yang terjadi per
tanggal laporan keuangan (harga kini), dengan aturan mana yang lebih rendah
antara biaya perolehan atau harga pasar (dimensi waktu berkaitan dengan uang
ini).
7.
Perkembangan Akuntansi Translansi
Untuk memberikan beberapa sudut pandang sejarah terhadap status akuntansi
translasiyang ada sekarang, berikut ini narasi singkat mengenai insiatif
pelaporan keuangan di ASyang mewakili pengalaman di negara-negara lain.
Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting
Research Bulletin No4 (ARB No.4), yang kemudian diterbitkan kembali
sebagai Bab 12 dalam ARB No.43.pernyataan ini mendorong penggunaan metode
kini-nonkini.
Tahun 1965 - 1975
Setiap perbedaan akuntansi yang disebabkan oleh penyajian ulang
utang diperlakukansebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Mentranslasikan
seluruh utang dan piutangdalam mata uang asing berdasarkan kurs kini
diperbolehkan setelah Accounting PrincipleBoard Opinion No.6 dikeluarkan pada
tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No.43 inimemberikan pilihan translasi yang
lain bagi perusahaan.
Tahun 1975 – 1981
Untuk mengakhiri keanekaragaman perlakuan yang diperbolehkan
menurut standar translasisebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang
dikontroversial pada tahun 1975.
Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik di AS dan
praktik sejumlah perusahaanasing yang
menggunakan GAAP AS karena mengharuskan penggunaan metode translasitemporal.
Isi yang sama pentingnya juga adalah penangguhan keuntungan dan kerugiantranslasi
tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi
matauang harus diakui dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.
Tahun 1981-Hingga Kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12
pernyataan pertamayang dikeluarkannya. Kebanyakan dari 200 surat yang diterima
menyinggung FAS No.8,yang mendorong agar FAS No.8 tersebut diubah. Dan, setelah
melalui banyak pertemuanpublik dan dua draft sementara, menerbitkan Statement
of Financial Accounting StandardsNo.52
pada tahun 1981.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar