Perangi Musuh Rakyat
Bagi masyarakat umum, kenaikan harga
sejumlah produk kebutuhan pokok biasanya lebih populer dibandingkan dengan
istilah inflasi. Namun,biasanya juga, arah inflasi sudah bisa ditebak saat
suasana di masyarakat mulai gaduh akibat kenaikan harga produk kenutuhan pokok.
Walaupun belum tentu memahami istilah inflasi itu, diakui masyarakat umum
sangat terbebani inflasi. Secara sederhana, inflasi menyebabkan penghasilan
riil masyarakat turun karena harus mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli
produk kebutuhan pokok.
Presiden Susilo Bmabang Yudoyono bahkan
menyebut inflasi adalah musuh ekonomi dan musuh rakyat. Yang unik di Indonesia,
inflasi sering diakibatkan oleh distorsi dan spekulasi, bukan oleh mekanisme
masalah pasokan dan permintaan. Mengacu pada hukum ekonomi, kenaikan harga akan
terjadi jika pasokan berkurang, sementara permintaan tetap, pasokan tetap
sementara permintaan naik dan kombinasi dari pasokan berkurang dan permintaan
yang naik. Dalam berbagai kejadian di Indonesia, harga produk kebutuhan pokok
dipasar tiba-tiba naik walaupun pasokan dan permintaan normal. Ini sering
disebut sebagai kejaidan tak normal karena distorsi dan spekulasi. Spekulasi
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain mengurangi pasokan kepasar atau menimbun
persediaan supaya barang kebutuhan yang tersedia dipasar berkurang. Ini akan
secara otomatis menaikkan harga.
Sepanjang tahun lalu, ketika harga bahan
bakar minyak nanik, inflasi menembus 8,38 persen. Tahun ini, inflasi
diperkirakan lebih moderat dengan catatan tidak ada gejolak harga hingga akhir
tahun. Inflasi tahun kalender 2014 mencapai 1,39 persendan ditandai dengan
deflasi 0,02 persen pada April 2014. Secara agregat, sekitar 80 persen dari
tingkat inflasi nasional Indonesia dipengaruhi inflasi dari daerah. Sebagai
negara kepulauan dan kondisi tiap provinsi yang berbeda, pemerintah berusaha
mengendalikan inflasi mulai dari tingkat
daerah. Inflasi menjadi perhatian pemerintah dab Bank Indonesia karena secara riil
menekan pendapatan masayarakat. Kenaikan upah buruh dan pegawai sering kali
tidak berarti karena harga barang kebutuhan pokok sudah lebih dahulu naik.
Bahkan, masyarakat dengan penghasilan kecil bisa terjerambab dalam kelompok
masyarakat miskin.
Untuk itu, usaha menstabilkan harga terus
dilakukan supaya inflasi terkendali. Ekonomi juga harus tumbuh supaya tersedia
lapangan kerja baru. Jika inflasi terkendali dan perekonomian tumbuh, ekonomi
mikro dan makro semakin kuat.
Daftar pustaka :(koran kompas Mei 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar